#FF_All About Ayah_8/2/2014
Judul : Nasionalisme Sersan
By : raditshu
“Malaysia pasti menang, Timnas gak ada
apa-apanya,” sorak bapak saat melihat pertandingan piala AFF.
Ah mana bisa menang, merdeka
aja dikasih Inggris, menang pun paling hasil kasihan, batinku.
Aku penggemar
bola apalagi Timnas Indonesia, sedikit dongkol rasanya mendengar bapak berujar
begitu.
Bapakku pensiunan tentara
berpangkat akhir Serka [1], sepertinya tak perlu dipertanyakan lagi rasa
nasionalisnya. Ia pernah hampir tenggelam bersama kapal perang yang ia kawal
dari laut Arafuru menuju Surabaya. Saat itu kondisi sedang ‘Panas’ perihal
pengembalian Timor-Timur.
Malam ini sedikit janggal,
kok bisa bapak bersorak mendukung Timnas lawan, sialnya Timnas itu berasal dari
Negara yang sering ‘bermasalah’ dengan Republik ini, dan aku benci Timnas
tersebut. Dimana rasa bangganya terhadap Indonesia? Apa bapak gak punya
tenggang rasa? Tanyaku dalam hati.
“Pak, kalo Indonesia yang
menang mau apa hayo?” candaku seraya bertanya.
“Ya, gak apa-apa tapi mana
mungkin, nah goool! aih tiang.” jawabnya dengan tetap menatap serius layar 21”
Inch tersebut.
“Motor sudah kamu parkirin?
Jangan sampe ganggu orang jalan lho ya! Kamu harus punya tenggang rasa antar
sesama.” Bapak mengingatkan aku untuk memarkirkan motor dengan benar, maklum ,
tinggal di rumah susun dengan lahan parkir sempit, seringkali aku susah payah
untuk mengeluarkan motor jika ada tetangga yang memarkirkan motornya
sembarangan.
Sembari turun untuk
memastikan posisi motorku, aku membatin, bapak kok ngomong tenggang rasa, dia
aja bela timnas Malaysia. Sampai di bawah, aku melihat motor tetangga yang
parkir serampangan, ck..ck dimana bentuk tenggang rasa tetangga sekarang,
gumamku. Masih mending bapakku yang bela Timnas lain tapi masih punya tenggang
rasa, batinku kembali.
[1] : Sersan Kepala
Biodata :
Bernama Raditya, hobi ngaca,
kebetulan lahir di Surabaya, dan sekarang terlanjur tinggal di Jakarta, padahal
orang tua di kota berbeda.
No comments:
Post a Comment