Catatan Kosong
Menghormati dan menghargai adalah sebuah analogi tentang dua sisi mata uang. Dimana terdapat penghargaan pada tiap sematan penghormatan begitupun sebaliknya.
Teringat sabda baginda kala netraku terjaga dan tak sengaja terbaca sebuah wacana. 'Hormatilah yang tua dan hargailah yang muda' sungguh terselip mutiara dalam tiap unsur kata yang membuka bilik-bilik cakrawala. Tiap untai aksaranya memolesi kakunya hati yang hampir menjelma layaknya mesin tua dipenuhi oleh karat logika.
Dunia yang kini tengah uzur mulai merindukan pelipur untuk sanggar penghibur. Lalu kenapa alam murka? Peragaan bencana meliuk-liuk mesra di antara duka para warga. Mungkinkah hamba kini tengah alpa atau semakin hampanya kantung kantung pahala karena tengah berebut memperoleh suara-suara Dosa.
Tuhan, untuk sisa masa yang kau hadiahkan kepadaku kini. Aku meminta dengan kerendahan hati seorang jelata. Mohon karuniakan sabar kepada saudaraku kini yang tengah bergelut oleh kalutnya kabut lara luapan larva dari gundukan magma gunung Kelud.
Walau hanya sebuah catatan kosong dari lolongan cucu adam yang bersembunyi di kolong pendar kejora. Berselimut hangat nikmat yang terlupa tersyukuri. Kali ini izinkan aku bermimpi, bermimpi untuk terus bermimpi menyatukan sebuah khayal dari retakan-retakan angan di siang bolong.
#prayforkelud
oyasuminasai
No comments:
Post a Comment